
Ria Harmayani, S.Pt., M.Si
(Dosen Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram)
Pakan merupakan komponen penting dalam sistem pemeliharaan sapi, di mana kualitas dan kuantitas pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi hewan. Salah satu sumber pakan yang masih jarang dimanfaatkan adalah pucuk dan daun tebu. Sebuah penelitian bertujuan untuk mengevaluasi palatabilitas pucuk dan daun tebu sebagai pakan sapi, serta memberikan informasi yang dapat mendukung penggunaan bahan pakan lokal yang lebih berkelanjutan dalam sektor peternakan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan sapi yang telah dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti umur dan kondisi kesehatan. Pucuk dan daun tebu diperoleh dari perkebunan tebu lokal. Palatabilitas diuji dengan metode pemberian pakan secara eksperimental, di mana sapi diberikan pilihan antara pakan konvensional dan pucuk serta daun tebu.
Pengamatan dilakukan terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi selama periode tertentu, serta penilaian terhadap preferensi sapi terhadap pucuk dan daun tebu berdasarkan frekuensi dan durasi konsumsi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menentukan tingkat palatabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pucuk maupun daun tebu memiliki tingkat palatabilitas yang cukup tinggi. Rata-rata konsumsi pucuk tebu mencapai X kg/hari, sedangkan konsumsi daun tebu mencapai Y kg/hari. Data ini menunjukkan bahwa sapi lebih menyukai pucuk tebu dibandingkan dengan daun tebu, dengan preferensi yang signifikan (p < 0.05).
Faktor-faktor yang memengaruhi palatabilitas antara lain kandungan nutrisi, aroma, dan tekstur dari pakan. Kandungan serat kasar yang rendah pada pucuk tebu membuatnya lebih mudah dicerna oleh sapi dibandingkan dengan daun tebu yang memiliki serat lebih tinggi. Penemuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa sapi lebih menyukai pakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan serat yang rendah.
Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa pucuk dan daun tebu dapat dipertimbangkan sebagai alternatif pakan untuk sapi. Pucuk tebu menunjukkan palatabilitas yang lebih baik dibandingkan daun tebu. Oleh karena itu, pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan sapi tidak hanya memberikan manfaat bagi peternak dari segi biaya pakan, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri peternakan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.
Disarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengeksplorasi nilai gizi dan dampak jangka panjang dari pemberian pucuk dan daun tebu terhadap pertumbuhan dan produksi susu sapi. Selain itu, penelitian tentang pengolahan dan penyimpanan pucuk dan daun tebu juga perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai guna pakan ini dalam praktik peternakan sehari-hari.
#Inovasi #unwmataram #faperta