M. Ayatullah Hamzani

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Telur ayam kampung (Gallus domesticus) merupakan sumber protein hewani yang penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses penetasan yang efektif dan efisien merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan populasi unggas ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu penetasan terhadap fertilitas, mortalitas, dan daya tetas telur ayam kampung saat menggunakan inkubator.

Dalam dunia peternakan, pemeliharaan ayam kampung sangat menarik karena kemampuannya beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan dan nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan daya tetas telur menjadi sangat penting. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penetasan adalah suhu inkubasi. Penelitian yang dilakukan ini berfokus pada pentingnya pengaturan suhu dalam penetasan telur ayam kampung, serta dampaknya terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan daya tetas.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen, di mana telur ayam kampung dikelompokkan berdasarkan suhu penetasan yang berbeda. Temperatur yang diuji meliputi suhu rendah (36°C), suhu optimal (37,5°C), dan suhu tinggi (39°C). Setiap kelompok telur diinkubasi selama 21 hari dengan pengamatan rutin terhadap tingkat fertilitas dan mortalitas telur. Daya tetas dihitung berdasarkan jumlah telur yang berhasil menetas dibandingkan dengan total telur yang diinkubasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu penetasan memiliki pengaruh signifikan terhadap fertilitas, mortalitas, dan daya tetas telur ayam kampung. Pada suhu optimal (37,5°C), fertilitas telur mencapai angka tertinggi, dengan tingkat mortalitas yang rendah. Sebaliknya, pada suhu rendah (36°C) dan suhu tinggi (39°C), terdapat penurunan signifikan dalam fertilitas dan peningkatan mortalitas. Penurunan daya tetas juga terlihat jelas pada suhu yang tidak sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan suhu yang tepat adalah kunci dalam proses penetasan yang sukses.

Penelitian ini menegaskan bahwa suhu penetasan memiliki dampak yang signifikan terhadap fertilitas, mortalitas, dan daya tetas telur ayam kampung (Gallus domesticus). Suhu optimal yang direkomendasikan untuk penetasan telur ayam kampung adalah 37,5°C. Pemelihara unggas disarankan untuk memperhatikan pengaturan suhu pada inkubator guna memaksimalkan hasil penetasan. Hasil penelitian ini berdampak positif bagi pengembangan teknik peternakan yang lebih baik dan efisien dalam meningkatkan produksi ayam kampung.

Artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para peternak dan peneliti dalam upaya meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam pemeliharaan ayam kampung.

#inovasi #unwmataram #Faperta

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *