Labuapi, 16 Juli 2025-Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram berhasil menyelenggarakan pelatihan inovatif bagi guru Bahasa Inggris se-Lombok Barat dengan mengusung tema “Penyusunan Materi dan Asesmen Berbasis CEFR dengan Integrasi AI”. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (14-16 Juli 2025) di SMPN 2 Labuapi ini diikuti oleh 30 guru dari berbagai sekolah. Pelatihan ini merupakan bagian dari program hibah DRTPM Kemendikbudristek yang diketuai oleh Siti Wahyu Puji Anggraini, M.Pd., dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.

Hari pertama pelatihan difokuskan pada pemahaman kerangka CEFR (Common European Framework of Reference for Languages) sebagai standar internasional penilaian kemampuan bahasa. Para peserta diajak untuk menyusun profil siswa berdasarkan level kemampuan dan mendiskusikan tantangan implementasi kurikulum. “CEFR bukan sekadar tren, melainkan alat navigasi penting dalam mengajar bahasa Inggris,” tegas Dr. Siti dalam pembukaan acara. Muh Junaidi, M.Pd., salah satu narasumber, menambahkan pentingnya mengajar sesuai level siswa dengan analogi yang gamblang, “Jangan sampai kita mengajarkan materi level B1 kepada siswa yang masih di level A1.”

Pada hari kedua, pelatihan memasuki fase pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran. Para guru diperkenalkan dengan berbagai aplikasi seperti ChatGPT, Canva, dan Grammarly untuk membantu menyusun materi ajar dan asesmen. “Awalnya saya ragu, tapi ternyata AI sangat membantu dalam membuat soal dan bahan ajar yang sesuai level siswa,” ungkap salah satu peserta, Bu Ema. Sesi praktik berlangsung interaktif dengan para peserta antusias mencoba berbagai tools yang diajarkan.

Hari ketiga menjadi puncak acara dengan simulasi pembelajaran nyata. Para peserta mempresentasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah mereka susun dengan mengintegrasikan CEFR dan AI. Salah satu kelompok mendemonstrasikan pembelajaran berbasis game interaktif yang memicu diskusi menarik tentang metode pengajaran kreatif. “Kami ingin siswa aktif mencari makna sendiri, bukan sekadar diberi materi,” jelas Bu Ana saat mempresentasikan karyanya.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama untuk menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh. Ketua MGMP Bahasa Inggris Lombok Barat, Bapak Rahman, S.Pd., menekankan pentingnya berbagi ilmu ini kepada rekan sejawat. “Sepuluh orang yang hadir hari ini harus menjadi pelopor perubahan di sekolah masing-masing,” pesannya. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung dapat diaplikasikan di kelas, membuktikan bahwa kombinasi CEFR dan AI dapat menciptakan pembelajaran bahasa Inggris yang lebih efektif dan menyenangkan. (Kontributor: Siti Wahyu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *