
Seorang kawan guru pernah curhat tentang murid-muridnya di sekolah.
Katanya, murid-muridnya kurang semangat belajar di dalam kelas. Meskipun mereka rajin sekolah, tetapi mereka tampak kurang bersemangat mengikuti pelajaran di dalam kelas. Permasalahan yang dialami kawan guru tersebut ternyata juga dialami oleh Bapak dan ibu guru di sekolah lainnya. Para murid mereka ternyata cenderung kurang antusias untuk belajar.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurunnya motivasi siswa dalam belajar dipengaruhi oleh oleh faktor intrinsik seperti kurangnya ketertarikan pada pelajaran, munculnya rasa jenuh dan faktor ekstrinsik seperti lingkungan belajar yang kurang mendukung. Untuk mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup materi yang menarik, kurikulum yang relevan, teknologi yang mendukung, dan lingkungan pembelajaran psikososial yang positif untuk menumbuhkan motivasi.
Salah satu pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut, Beruga’ Alam School menawarkan program belajar di alam terbuka dalam bentuk kelas alam. Pada hari kamis, 11 Juli 2024, Beruga’ Alam melibatkan para peserta didik dari SMKN 1 Sikur untuk mengikuti kelas Ilustrasi. Di kelas tersebut belajar di ruang terbuka, di halaman Beruga’ Alam School. Mereka dikenalkan tentang teknik dasar ilustrasi oleh para Mentor dari UAC Community. Mereka diminta untuk melakukan pengamatan pada setiap objek yang ada di sekitar, baik berupa tanaman, pepohonan, bangunan maupun hewan. Setelah itu, mereka diarahkan untuk latihan menggambar atau membuat ilustrasi dari objek-objek tersebut.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kami melakukan pengamatan terhadap mereka. Ekpresi wajah mereka menunjukkan antusiasme belajar. Mereka tertawa, “bejorak ” (bermain-red), sambil membuat ilustrasi dibawah arahan para mentor/ ilustrator yang senior. Beberapa siswapun mengungkapkan kebahagian mereka selama berkegiatan. Ada yang mengatakan mereka merasa “plong” dan rebih rileks dengan lingkungan belajarnya yang hijau dan bersih. Ada juga mengatakan sangat terinspirasi dengan berbagai objek yang ada di sekitar mereka.
Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, para siswa diarahkan untuk membersihkan tempat belajar agar tetap bersih. Di Beruga’ Alam School, menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu bentuk kegiatan pembiasaan kepada para siswa. Mereka dibiasakan untuk membersihkan sampah dan memisahkan sampah organik dan non organik. Upaya pembiasaan tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi yang cinta pada kebersihan. Pengalaman belajar melalui pembiasaan merawat kebersihan lingkungan diharapkan bisa berlanjut di rumah mereka atau dimanakan mereka berada.
Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kegiatan tersebut adalah bahwa partisipasi siswa dalam belajar itu bisa ditingkatkan apabila kita bisa menghadirkan suasana belajar yang positif dan menyegarkan. Selain itu, menggunakan mentor sebagai partner siswa dalam belajar mengerjakan tugas atau proyek pembelajaran akan menjadikan siswa merasa diperhatikan. Masukan yang diperoleh dari mentor mereka akan meningkatkan kualitas dari proyek ilustrasi yang mereka kerjakam. Praktik ini bisa diadopsi maupun adaptasi di tempat pembelajaran lainnya.


Penulis
Marham Jupri Hadi, Founder Beruga’ Alam School (Sekolah Alam Berbasis Komunitas)