
Pada hari Minggu, 13 Juli 2025, komunitas literasi Mahasiswa KITABOOKA mengadakan diskusi daring dengan topik mengenai dampak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini berlangsung hangat dan penuh refleksi dari berbagai sudut pandang anggota komunitas.
Para peserta sepakat bahwa kemudahan dalam hidup merupakan dua sisi mata uang yang memiliki dampak positif sekaligus negatif. Di satu sisi, kemudahan memberikan kenyamanan dan efisiensi, memungkinkan seseorang untuk lebih fokus pada pengembangan diri dan pencapaian tujuan yang lebih besar. Namun, di sisi lain, kemudahan sering kali membuat seseorang menjadi lalai. Ketika segala sesuatu terasa mudah, ada kecenderungan untuk meremehkan hal-hal yang seharusnya diperhatikan dengan serius. Rasa nyaman yang berlebihan ini dapat menimbulkan kemalasan, kurangnya kewaspadaan, dan bahkan lupa bersyukur atas nikmat yang telah diterima.
Diskusi juga menyoroti bahwa kemudahan yang terus menerus tanpa disertai rasa syukur dan usaha keras dapat membuat seseorang kehilangan semangat berjuang dan sulit berkembang. Beberapa peserta mengingatkan bahwa hal-hal yang diperoleh dengan perjuangan biasanya lebih dihargai dan membuat seseorang lebih teliti serta fokus dalam menjaganya. Sebaliknya, kemudahan yang berlebihan bisa membuat seseorang menjadi terlalu santai dan menunda-nunda pekerjaan atau tanggung jawabnya.
Selain itu, diskusi juga menyentuh aspek spiritual, di mana kemudahan kadang membuat seseorang lupa untuk selalu memohon dan bersyukur kepada Tuhan, sehingga menimbulkan kelalaian dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari. Peserta menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara menikmati kemudahan dan tetap waspada serta bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, diskusi ini menegaskan bahwa kemudahan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan harus dimanfaatkan dengan bijak. Kemudahan akan menjadi berkah jika diiringi dengan rasa syukur, usaha yang konsisten, dan kesadaran akan nilai-nilai penting dalam hidup. Dengan demikian, kemudahan tidak menjadi pemicu kelalaian, melainkan menjadi sarana untuk terus berkembang dan mencapai keberhasilan yang bermakna.
Diskusi ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota komunitas untuk selalu menjaga sikap kritis dan kesadaran diri dalam menghadapi kemudahan hidup, agar tidak terjebak dalam kenyamanan yang berlebihan dan lupa akan tanggung jawab serta tujuan hidup yang sebenarnya (Marham Jupri Hadi)