Surabaya, Sabtu, 12 April 2024

Madrasah Aliyah (MA) merupakan salah satu pusat pendidikan tingkat menengah berbasis agama yang bertujuan untuk membentuk peserta didik yang berkarakter mulia, berwawasan, terampil, mandiri, dan bermanfaat. Dengan tercapainya tujuan tersebut, lulusan MA diharapkan dapat menjadi orang-orang yang bermartabat di mata keluarga, masyarakat, agama, dan bangsa.

Untuk mewujudkan hal tersebut, MA memberikan bekal kepada peserta didiknya melalui berbagai mata pelajaran agama, pelajaran umum, serta kegiatan tambahan baik berupa intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah Madrasah English Mentoring Program (MEMP).

MA Raudlatul Thalibin NW Surabaya, yang terletak di Kecamatan Sakra Timur, telah menjalin kerja sama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Beruga’ Alam School untuk menyelenggarakan program mentoring dengan melibatkan mahasiswa semester akhir. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris siswa, tetapi juga untuk membangun lingkungan atau komunitas belajar yang positif, saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.

Program MEMP diawali dengan seleksi peserta didik yang dilakukan oleh pihak MA sebelum bulan puasa. Tahap selanjutnya adalah perekrutan mentor dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris secara sukarela. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mentor akan diberikan pembekalan tentang cara menjadi mentor Bahasa Inggris sebelum mereka terjun langsung melakukan mentoring kepada peserta didik.

Selanjutnya, peserta didik yang telah terseleksi berdasarkan minat mereka mengikuti proses wawancara. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal Bahasa Inggris mereka, serta mengidentifikasi motivasi mereka untuk mengikuti program dan komitmen untuk terlibat di dalamnya. Kegiatan wawancara telah berlangsung pada hari Sabtu, 12 April 2025.

Berdasarkan hasil wawancara, tim mentoring mengidentifikasi bahwa beberapa peserta didik sudah memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang cukup baik, mengingat mereka telah mengikuti kursus intensif atau terlibat dalam ekstrakurikuler Bahasa Inggris saat masih di bangku Madrasah Tsanawiyah. Terungkap pula bahwa beberapa siswa termotivasi mengikuti kegiatan mentoring karena ingin mendapatkan lingkungan belajar di mana mereka tidak akan di-bully dengan kata-kata “sok Inggris” saat berlatih berbahasa Inggris.

Pada tahap selanjutnya, para peserta didik akan mengikuti kegiatan pendampingan Bahasa Inggris dari para mahasiswa sebagai mentor, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berdialog dan bercerita dalam Bahasa Inggris mereka. Mereka juga akan didampingi dalam melatih kemampuan public speaking dan digital storytelling. Selain itu, melalui kegiatan pembelajaran berbasis proyek, mereka akan mengeksplorasi berbagai situs budaya, seni, dan sejarah melalui wisata pendidikan di berbagai desa wisata yang telah ditentukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *