Jerowaru, Lombok Timur — Dalam upaya menekan angka pernikahan dini yang kian mengkhawatirkan di wilayah selatan Lombok Timur, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) menggelar sosialisasi bertajuk “Stop Pernikahan Anak” di Pondok Pesantren Ar-Rusydiny NW Segaet, Desa Wakan, Kamis (28/8/2025).

💡 Kolaborasi Strategis Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN UNW dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jerowaru. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan perangkat desa, pernikahan dini dinilai sebagai isu yang paling mendesak di lingkungan Desa Wakan.

📊 Data Mengungkap Fakta Ponpes Ar-Rusydiny NW Segaet, yang menampung sekitar 200 santri dari berbagai dusun, menjadi lokasi utama pengumpulan data. Dalam kunjungan pada 11 Agustus 2025, tim KKN menemukan tren mengkhawatirkan: banyak santri, terutama santriwati tingkat MA dan MTs, memilih menikah muda dan akhirnya putus sekolah. Ustadz Majrun, S.Pd.I, selaku pimpinan yayasan, menyebut wilayah selatan Lombok Timur sebagai “zona merah” pernikahan anak.

🎙️ Pesan Tegas dari KUA Ustaz Ihsan Supandi QH, S.Pd.I dari KUA Jerowaru menegaskan pentingnya edukasi: “Stop Pernikahan Anak! Cegah pernikahan dini, wujudkan generasi sehat dan cerdas. Demi remaja yang hebat, pilih belajar, bukan menikah dini.”

🎯 Langkah Nyata Mahasiswa Ketua KKN UNW, M. Tarmizi Tahir, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memutus rantai putus sekolah akibat pernikahan dini. “Kami ingin membangun sinergi antara masyarakat dan pemerintah demi menciptakan generasi emas 2045 yang berdaya dan berpendidikan,” ujarnya.

🌱 Harapan ke Depan Melalui sosialisasi ini, mahasiswa UNW berharap dapat membuka ruang dialog dan edukasi yang berkelanjutan, agar para remaja memiliki pilihan hidup yang lebih sehat dan cerdas. Sebab masa depan bangsa dimulai dari keputusan yang diambil hari ini.

Kalau kamu jadi bagian dari masyarakat di sana, apa langkah yang paling bisa kamu ambil untuk ikut mencegah pernikahan dini?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *