Oleh
Jumadil Akhir
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
Sebuah penelitian yang dilakukan di instalasi biogas KTT Wiresinge, Desa Batu Kuta, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, mengungkapkan potensi besar Bioslurry limbah biogas dari kotoran sapi sebagai pupuk organik berkualitas. Penelitian ini berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2021 dengan tujuan untuk menganalisis kandungan unsur hara makro dan mikro pada Bioslurry padat dan cair, serta menentukan jenis yang memiliki kandungan unsur hara tertinggi.
Bioslurry kaya akan unsur hara, yang dapat berkontribusi pada kesuburan tanah. Dalam penelitian ini, tim peneliti mengambil sampel Bioslurry padat (1 Kg) dan cair (1 Kg), serta menggunakan berbagai bahan kimia untuk analisis. Sampel diambil secara berkala setiap dua minggu, bersamaan dengan penambahan kotoran sapi ke dalam digester. Proses pemisahan padatan dan cairan dilakukan, sebelum padatan Bioslurry dikeringkan untuk analisis lebih lanjut.
Hasil yang didapat dari Laboratorium Pengujian BPTP NTB dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Mataram menunjukkan bahwa kandungan unsur hara dalam Bioslurry sangat bermanfaat. Untuk Bioslurry cair, kandungan N-Total mencapai 1676.67 ppm, P2O5 533.33 ppm, serta K2O 10866.67 ppm. Sementara itu, Bioslurry padat menunjukkan kandungan yang jauh lebih tinggi: N-Total 5440 ppm, P2O5 0.74, dan K2O 7400 ppm.
Analisis lebih lanjut menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kandungan unsur hara makro dan mikro. Sebagai contoh, kadar magnesium (Mg) dalam Bioslurry padat mencapai 5654 ppm, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 116.54 ppm pada Bioslurry cair. Hal ini menunjukkan bahwa Bioslurry padat lebih menguntungkan sebagai pupuk organik dibandingkan varian cair.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Bioslurry, baik dalam bentuk padat maupun cair, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesuburan tanah. Kandungan unsur hara yang tinggi dan keberagaman nutrisi dalam Bioslurry padat menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk memperbaiki kerusakan fisik tanah dan menunjang pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menjadi langkah penting dalam pengembangan pemanfaatan limbah biogas sebagai solusi pertanian ramah lingkungan di masa depan.
#unwmataram #faperta #penelitian