
Ria Harmayani, S.Pt., M.Si
(Dosen Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram)
Sebuah penelitian survei yang bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan jerami padi dan jerami jagung sebagai pakan ternak di Desa Batu Kumbung Lombok Barat yang dilaksanakan selama tiga bulan terakhir. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap yang sistematis dan melibatkan sekitar 100 peternak ruminansia sebagai responden.
Pada tahap pertama, kegiatan persiapan berhasil dilaksanakan dengan baik, meliputi pengurusan izin penelitian dan survei awal ke lokasi yang dituju. Selanjutnya, pada tahap kedua, tim peneliti melakukan pengumpulan data dengan mewawancarai para peternak dan melakukan observasi langsung ke kandang ternak. Melalui pendekatan ini, peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi pakan yang diberikan kepada ternak ruminansia di desa tersebut.
Tahap ketiga dari penelitian ini ditujukan untuk mengukur potensi limbah pertanian dalam memenuhi kebutuhan pakan. Para peneliti memperkirakan jumlah produksi limbah pertanian di Desa Batu Kumbung dengan membandingkannya terhadap kebutuhan bahan pakan kering berdasarkan bobot badan ternak yang terdapat di daerah tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93% peternak ruminansia di Desa Batu Kumbung mengadopsi sistem pemeliharaan ternak secara intensif, sementara 7% lainnya menerapkan sistem semi-intensif. Sebagian besar peternak, yaitu 100%, memberikan pakan hijauan berupa rumput, dengan 83% di antaranya berasal dari pematang sawah. Selain itu, 14% peternak telah memberikan pakan tambahan berupa dedak, dan 80% di antaranya memberikan garam serta 6% memberikan mineral jadi.
Menariknya, 91% peternak ruminansia di Desa Batu Kumbung memanfaatkan limbah jerami padi dan jerami jagung sebagai pakan. Meskipun seluruh peternak telah mendapatkan informasi mengenai teknologi pengolahan pakan dari limbah pertanian melalui sosialisasi dan penyuluhan dari Dinas terkait, sayangnya belum ada (0%) peternak yang menerapkan teknologi tersebut. Mereka lebih memilih untuk memberikan jerami padi dan jagung dalam bentuk segar.
Dari hasil pengukuran, daya dukung limbah pertanian di Desa Batu Kumbung menunjukkan angka yang signifikan; limbah jerami padi mencapai 653,16% dan jerami jagung sebesar 37,71%. Hal ini menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak.
Namun, para peneliti menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan berkelanjutan mengenai pengolahan pakan dari limbah pertanian agar peternak dapat meningkatkan pemanfaatan jerami padi dan jagung secara optimal. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan keberlanjutan dalam memberikan pakan yang berkualitas bagi ternak ruminansia di Desa Batu Kumbung dan wilayah Lombok Barat pada umumnya.
#inovasi #UNWMataram #Faperta