Megawati, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa Inggris menjadi kunci penting bagi siapa saja yang ingin bersaing di kancah internasional. Begitu pula bagi santri yang belajar di pesantren. Sebuah penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurussa’adatain NW Gonjong, Lombok Tengah, mengungkapkan bahwa program pembelajaran bahasa Inggris intensif yang baru mulai diterapkan di pesantren tersebut memiliki potensi besar dalam meningkatkan keterampilan bahasa santri. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan berbagai pihak, termasuk wali santri, pengajar, dan tentunya para santri itu sendiri.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dukungan dari pemimpin pesantren, orang tua, dan siswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Komitmen dan partisipasi aktif dari semua pihak akan semakin memperkuat pelaksanaan program ini. Keterlibatan wali santri, misalnya, tidak hanya mendapatkan dukungan finansial, tetapi juga motivasi dan supervisi yang mendorong santri untuk berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di pesantren tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari komunitas yang lebih luas.

Metode pembelajaran yang digunakan juga memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan santri. Penggunaan teknik pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok, proyek, dan presentasi, terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar santri. Pendekatan yang inovatif dan menarik membuat proses belajar bahasa Inggris menjadi lebih menyenangkan, yang pada akhirnya membantu santri lebih cepat memahami materi yang diajarkan. Namun, penelitian ini juga menunjukkan adanya tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan perbedaan kemampuan di antara santri.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa rekomendasi yang dapat diimplementasikan. Pertama, peningkatan kualitas guru melalui pelatihan profesional akan sangat membantu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif. Guru yang terampil dan terlatih dapat memberikan kualitas pengajaran yang lebih baik serta mampu memotivasi santri. Selain itu, pengembangan kurikulum yang fleksibel dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan kemampuan individu santri, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.

Akhirnya, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pentingnya program pembelajaran bahasa Inggris di pesantren, tetapi juga membuka peluang bagi kerja sama dengan pihak eksternal, seperti lembaga pendidikan dan komunitas bahasa. Dengan dukungan yang berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat, program ini diharapkan dapat menjadi model sukses bagi pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di lembaga pendidikan lainnya di Indonesia. Melalui upaya ini, kita dapat berharap bahwa santri akan mampu berdaya saing di era yang semakin global ini.

Referensi

Raihana, R. (2024). The Influence Of Language Regulation Toward English Learning In Boarding School (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Fakultas Tarbiyah dan Keguruan).
 
Sari, D. M. (2023). English language teaching in pesantren: challenges and strategies. At Turots: Jurnal Pendidikan Islam, 110-123.
 
Sinan, Z. F. (2019). The Construction of English Language Curriculum of a Modern Pesantren in Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Umar, U. (2022). English language teaching in pesantren in indonesia: development and challenges. JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta, 7(01), 55-64.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *